Jumat, 27 Desember 2013

Monumen itu tampak berdiri dengan gagahnya. Monumen yang menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut dengan   berpakaian lengkap (Tenue PDU I) dan mengenakan pedang kehormatan sedang menatap ke arah laut. Dengan nuansa yang berwarna agak kehijauan menjadikan monumen ini seolah bercahaya karena pendaran sinar yang mengenai permukaannya. Semakin menambah kemegahan monumen itu.

Monumen itu adalah Monumen Jalesveva Jayamahe yang juga biasa disebut dengan nama Monjaya. Monumen ini merupakan “tetenger” dilaksanakannya tongkat estafet dari generasi baru untuk menyelesaikan tugas kepada generasi berikutnya. 

 
Bangunan yang berada di kawasan Markas Komando RI Armada Kawasan Timur - Ujung Surabaya dan di  sebelah barat dermaga Madura ini, juga dapat di gunakan sebagai menara lampu pemandu (mercusuar) bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitarnya.

Tak mudah untuk bisa berkunjung ke lokasinya karena merupakan kawasan militer sehingga membutuhkan perizinan yang cukup ketat, kecuali dalam hari dan acara tertentu. Begitu juga tak bisa sembarangan membawa kamera untuk memotret suasana di sana.

Saya merasa beruntung bisa berkunjung kesana ketika mengadakan liputan Hari Armada 2012 pada tgl 5 Desember 2012. Setelah upacara tersebut usai, saya segera menuju ke Monumen Jalesveva Jayamahe. Dalam perjalanan, saya menjumpai konvoi beberapa motor gede yang mengawal pejabat militer sedang melintas.

Beberapa anak yang disertai dengan orang tuanya juga tampak menuju kesana. Di bagian depan monumen ini terdapat gamelan tradisional berupa Gong yang ukurannya yang sangat besar. 


Gong  yang diberi nama Kyai Tentrem itu di buat dengan menggunakan bahan logam kuningan yang di lapisi anti karat “cotting”.Gong seberat 2,2 ton ini memiliki ketebalan 6 mm, dan berdiameter 5m. Pembuatnya adalah perajin gamelan home industry pimpinan Sutarjo dari Desa Pelemlor, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Dari halaman luar, saya mengamati dan mengagumi kemegahan monumen Jalesveva Jayamahe.Patung dengan tinggi 31 meter ini berdiri di atas gedung setinggi 29 meter. Pada bagian dinding gedung terdapat diorama sejarah kepahlawanan pejuang-pejuang bahari sejak jaman pra-revolusi fisik sampai tahun 1990-an. Monjaya di bangun pada tahun 1990 dengan dana pembangunan Rp 29 Miliyar  dan diresmikan pada tanggal 5 Desember 1996 oleh Presiden Soeharto.

Material monumen terbuat dari rangka baja dan berkulit tembaga dan arsiteknya adalah I Nyoman Nuarte. Seniman yang juga menggubah patung Garuda Wisnu Kencana di Bali. Bangunan pondasi Monjaya terdiri dari 4 lantai.

Menebarkan pandangan mata ke sekitarnya tampak beberapa Kapal Perang yang tengah bersandar dan kendaraan panser yang berderet dengan rapi dalam rangkaian memeriahkan Hari Armada 2012.

Setelah menaiki tangganya dan kemudian menuruni tangga di bagian tengah, terdapat sebuah ruangan yang befungsi sebagai Ruangan Souvenir.


Di bagian tengah ruangan ini terdapat replika patung sang Perwira dalam balutan warna hijau toscha dan  ukuran yang lebih kecil. Ruangan ini merupakan salah satu pintu masuk untuk menuju ke bagian atas monumen.

Melanjutkan perjalanan dengan menaiki tangga berikutnya, terdapat ruangan petugas informasi yang berjaga. Di ruangan ini terdapat dua lukisan yang berukuran cukup besar menghiasi dindingnya. Ruangan itu menggambarkan kiprah dan perjuangan TNI Angkatan Laut.
=======================================================================
Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Jenazah Utuh Walau Sudah Dimakamkan Puluhan Tahun 
Sisi lain Keindahan Di Gunung Bromo

Jejak Panser Yang legendaris Di Surabaya 

Kupat Ketheg yang Unik Dan Khas Di  Gresik 

Koleksi Keramik Kuno masa Dinasti Ming di  Di House of Sampoerna


Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
OLeh-oleh Khas Tuban 

Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo
Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya
Ruangan Dunia Lain Di Museum Kesehatan
Tengkorak Manusia Koleksi Museum Santet 
Makam Residen Belanda Yang Terlantar Di Surabaya

KRI Dewa Ruci Yang Legendaris Di Surabaya 
Kambing Bertanduk Empat Di Kebun Binatang Blitar 
Peringatan Hari Armada RI ke 67 Di Surabaya
Sembahyang Umat Hindu Di Gunung Kelud 
Patung Kuno Yang Dijarah Di Makam Belanda

Ancaman Maut Di Anak Gunung Kelud 
Jejak Vandalisme Makam Belanda Di Surabaya
Spa Alami Di Wisata Gunung Kelud 
Penampakan Hantu Di Petilasan Gembul
Kelenteng Boo Hway Bio Yang Indah Di Mojoagung

Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud

Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno 
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya

Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya 
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 
Harimau dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini 
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber  Naga Di Kota Probolinggo  

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang 
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo

Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban 
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban 
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna 

Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar 
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban 

Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya

Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik 
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio 


Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar 
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo

Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisat` Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru  
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir 

Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio 
Gulai Kacang Hijau Yang Unik Ala Surabaya

Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api 

Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami
Kelenteng Mungil Poo Tong Biaw di Besuki

Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua 
 

Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Parade Foto-foto Indah Karya Brutuis

Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso

Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya 
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Museum Probolinggo 
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo 

 Tips Mencari  Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog

 Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2


Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3 

Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog 
================================================================
Dari ruangan ini, perjalanan kemudian menuju ke sebuah ruangan yang sangat luas. Ruangan ini berbentuk lingkaran dengan terdapat berbagai benda-benda yang berkaitan dengan TNI Angkatan Laut. 



Selain itu juga terdapat miniatur kapal perang, miniatur KRI Dewaruci, miniatur KRI Soputan, helikopter, dan sebagainya.
 
Di bagian tengahnya terdapat tulisan Fleet Command Patrolling Forck yang berhias puluhan foto yang bergambar kapal perang di sisi dan  kanan kirinya. 

Rupanya ruangan ini berlanjut menuju ke lantai berikutnya dengan menaiki tangga. Foto-foto kegiatan militer dari Pasukan Marinir dan Pasukan Khusus menghiasi dinding ruangannya.
 
Memasuki ruangan berikutnya juga terdapat ruangan yang sangat luas dan beberntuk lingkaran, Sebuah ornamen yang berbentuk kubah besar berada di bagian atasnya dengan lukisan yang seolah menggamparkan gumpalan awan. Tulisan Join The Navy To See The World Menghiasi dindingnya.

Ruangan ini bernuansa warna biru karena pengaruh film yang melapisi kacapada jendela-jendela di sekelilingnya. 

Dari jendela-jendela itulah pengunjung bisa melihat panorama alam dari bagian atas Monjaya.   Dari ruangan ini , pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju ke bagian paling atas Monumen. 

Ketika saya sedang menuju kesana, sayang sekali karena ada keperluan penting dan mendesak, rekan saya yang tidak ikut masuk ke Monjaya ini menelepon saya dan meminta segera turun. 

Walau tidak sampai menuju ke bagian paling atas Monjaya, saya sudah merasa puas bisa mengunjungi dan melihat monumen ini dari jarak yang sangat dekat. 
Sebuah momen yang mungkin hanya bisa berulang sekali dalam setahun saja untuk bisa memasuki kawasan ini dengan leluasa dalam rangkaian memperingati Hari Armada.

 ==================================================================

Artikel menarik yang berkaitan dengan Monumen Jalesveva Jayamahe ini bisa Anda bca dengan Langsung KLIK Link-Link berikut ini :

KRI Dewa Ruci Yang Legendaris di Surabaya
Peringatan Hari Armada RI Ke 67 Di Surabaya











0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!