Sabtu, 23 November 2013


foto:fajar

SEPEDA motor yang dimanfaatkan untuk transportasi selama arus mudik Lebaran 2012 ditaksir naik 6,16%. Artinya, tak kurang dari 2,51 juta sepeda motor bakal dipakai wara-wiri selama Lebaran. Angka yang luar biasa.

Selain memperkirakan jumlah roda dua, kementerian perhubungan (kemenhub) juga memprediksi, mobil pribadi yang dipakai mudik bakal naik 5,6% dari 1,52 juta unit menjadi 1,6 juta unit. Dengan begitu, jumlah kendaraan pribadi yang bakal dimanfaatkan untuk mudik naik 5,94% menjadi 4,11 juta unit. Luar biasa!

Ya. Kendaraan pribadi masih menjadi primadona dalam perjalanan mudik. Walau, jumlah yang diangkut bisa jadi lebih kecil. Coba kita hitung. Dengan asumsi rata-rata sepeda motor ditumpangi dua orang, berarti ada sekitar 5,02 juta orang pemudik. Lalu, jika rata-rata mobil ditumpangi lima orang, sedikitnya ada sekitar 8,02 juta pemudik. Total pengguna kendaraan pribadi sekitar 13,04 juta orang.

Padahal, data kemenhub menyebutkan, untuk pemudik yang menggunakan angkutan umum ditaksir bakal mencapai 15,1 juta. Naik tipis 0,02% dibandingkan setahun sebelumnya. Artinya, jika pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dengan angkutan umum digabung, total pemudik yang bergerak selama arus mudik dan arus balik sekeitar 28,14 juta orang.

Sepeda motor menjadi primadona sebagai alat transportasi mudik karena dianggap lebih efisien. Sebagai ilustrasi, untuk menempuh perjalanan Jakarta-Semarang, pemudik cukup merogoh Rp 56 ribu untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Coba bandingkan dengan ongkos tiket kereta api yang mencapai ratusan ribu rupiah untuk satu orang.

Selain itu, sepeda motor juga dianggap lebih nyaman karena bisa berhenti setiap saat sesuai keinginan pengendara. Faedah lain ketika tiba di kampung halaman. Sepeda motor menjadi alat transportasi selama di kota tujuan.

Ketiga hal itu menjadi pemicu utama kenapa pemudik memanfaatkan sepeda motor. Sekalipun, disisi lain ada risiko yang mengintai. Kita tahu, pada 2011, ada 297 kasus kecelakaan yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran. Keterlibatan sepeda motor mencapai 72% terhadap kasus kecelakaan tadi.



Melihat risiko yang ada, sudah sepatutnya pemanfaatan sepeda motor dibarengi dengan persiapan yang matang. Manajemen waktu yang tepat, sehingga sang pengendara dan penumpang tidak didera letih yang berlebihan.

Selagi ada pilihan, tampaknya pemanfaatan angkutan umum massal bisa menjadi alternatif. Terutama untuk mengurangi risiko keletihan yang bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan.

sumber

Categories: , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!